Dengan menyadari hal ini, maka kita akan melihat grafik kehidupan
diri sendiri, se
belum buku kehidupan itu akan dibacakan setalah kematian. Lebih baik membuat dan membaca buku kehidupan sendiri saat ini, memperbaiki yang harus diperbaiki dan membuang apa yang perlu dibuang……Manusia seperti sebuah buku.
cover depan adalah tanggal lahir.
cover belakang adalah tanggal kematian.
Tiap lembarnya, adalah tiap-tiap hari dalam hidup kita dan apa yang telah kita lakukan.
Ada buku yang tebal,
ada buku yang tipis.
Ada buku yang menarik dibaca,
ada yang tidak menarik sama sekali.
Sama dengan kehidupan kita, ada kalanya senang dan ada kalanya bersedih.
Sekali menulis, tidak akan pernah berhenti sampai selesai.
Yang hebatnya, seburuk apapun halaman sebelumnya, selalu tersedia halaman selanjutnya yang putih bersih, baru dan tiada cacat.
Sama dengan hidup kita,
seburuk apapun kemarin,
Tuhan selalu menyediakan hari yang baru untuk kita.
Kita selalu diberi kesempatan yang baru untuk melakukan sesuatu yang benar dalam hidup kita setiap harinya, memperbaiki kesalahan kita dan melanjutkan alur cerita yg sudah ditetapkanNya untuk kita masing-masing..
Bagaimana kita sebaiknya mengisi buku hidup kita ini dengan baik?
Ijinkan Dia ikut serta menulis buku kita dan kita bisa memakai Ejaan perasaan, tekad, kesabaran, cinta, usaha, kegigihan, dan keterpurukan. Semua aksara telah dengan jelas diguratkan pada lembaran-lembaran kisah, namun pada aksara mana kita menulis.
Jujur, kita terkadang salah menulis, sehingga buku kita nampaknya jadi jelek.
Tapi jangan takut tersedia Tuhan sebagai "Tip Ex" nya.
Seberapa pekat dosamu, sanggup diputihkanNya.
Kalaupun kadang buku kita menjadi basah "kehujanan" karena dirundung masalah, hati kita susah dan air mata kita tumpah...jangan kuatir ada yang sanggup mengeringkan dan menghiburkan kita.
Bisa saja buku kesayangan kita ini "dirobek-robek" oleh ulah orang tak bertanggungjawab.
Kita "terluka" karena fitnah, diperlakukan tidak adil dan dibeda-bedakan.
Tapi Cinta kasih sanggup merekatkannya utuh kembali, melampaui kehebatan lem UHU.
Akhirnya, yuk...Jangan takut salah..Jangan takut basah karena masalah ...
Juga jangan takut ada yang merobek-robek buku kita.
Tulis saja terus buku mu selama kehidupan masih ada.
Kebajikan sama dulu, sekarang dan selamanya.
Dia tak akan berubah.
Nikmatilah dan isilah halaman buku kehidupanmu dengan kebajikan dan hal-hal yg benar.
Dan jangan lupa, untuk selalu bertanya kepada Tuhan, tentang apa yg harus ditulis tiap-tiap harinya.
Supaya pada saat halaman terakhir buku kehidupanmu selesai, engkau didapati sebagai pribadi yg berkenan kepadaNya.
Dan buku kehidupanmu layak untuk dijadikan teladan bagi generasi setelahnya.
Selamat menulis di buku kehidupanmu, dengan tinta cinta dan pena kebijakan...semangat !!
belum buku kehidupan itu akan dibacakan setalah kematian. Lebih baik membuat dan membaca buku kehidupan sendiri saat ini, memperbaiki yang harus diperbaiki dan membuang apa yang perlu dibuang……Manusia seperti sebuah buku.
cover depan adalah tanggal lahir.
cover belakang adalah tanggal kematian.
Tiap lembarnya, adalah tiap-tiap hari dalam hidup kita dan apa yang telah kita lakukan.
Ada buku yang tebal,
ada buku yang tipis.
Ada buku yang menarik dibaca,
ada yang tidak menarik sama sekali.
Sama dengan kehidupan kita, ada kalanya senang dan ada kalanya bersedih.
Sekali menulis, tidak akan pernah berhenti sampai selesai.
Yang hebatnya, seburuk apapun halaman sebelumnya, selalu tersedia halaman selanjutnya yang putih bersih, baru dan tiada cacat.
Sama dengan hidup kita,
seburuk apapun kemarin,
Tuhan selalu menyediakan hari yang baru untuk kita.
Kita selalu diberi kesempatan yang baru untuk melakukan sesuatu yang benar dalam hidup kita setiap harinya, memperbaiki kesalahan kita dan melanjutkan alur cerita yg sudah ditetapkanNya untuk kita masing-masing..
Bagaimana kita sebaiknya mengisi buku hidup kita ini dengan baik?
Ijinkan Dia ikut serta menulis buku kita dan kita bisa memakai Ejaan perasaan, tekad, kesabaran, cinta, usaha, kegigihan, dan keterpurukan. Semua aksara telah dengan jelas diguratkan pada lembaran-lembaran kisah, namun pada aksara mana kita menulis.
Jujur, kita terkadang salah menulis, sehingga buku kita nampaknya jadi jelek.
Tapi jangan takut tersedia Tuhan sebagai "Tip Ex" nya.
Seberapa pekat dosamu, sanggup diputihkanNya.
Kalaupun kadang buku kita menjadi basah "kehujanan" karena dirundung masalah, hati kita susah dan air mata kita tumpah...jangan kuatir ada yang sanggup mengeringkan dan menghiburkan kita.
Bisa saja buku kesayangan kita ini "dirobek-robek" oleh ulah orang tak bertanggungjawab.
Kita "terluka" karena fitnah, diperlakukan tidak adil dan dibeda-bedakan.
Tapi Cinta kasih sanggup merekatkannya utuh kembali, melampaui kehebatan lem UHU.
Akhirnya, yuk...Jangan takut salah..Jangan takut basah karena masalah ...
Juga jangan takut ada yang merobek-robek buku kita.
Tulis saja terus buku mu selama kehidupan masih ada.
Kebajikan sama dulu, sekarang dan selamanya.
Dia tak akan berubah.
Nikmatilah dan isilah halaman buku kehidupanmu dengan kebajikan dan hal-hal yg benar.
Dan jangan lupa, untuk selalu bertanya kepada Tuhan, tentang apa yg harus ditulis tiap-tiap harinya.
Supaya pada saat halaman terakhir buku kehidupanmu selesai, engkau didapati sebagai pribadi yg berkenan kepadaNya.
Dan buku kehidupanmu layak untuk dijadikan teladan bagi generasi setelahnya.
Selamat menulis di buku kehidupanmu, dengan tinta cinta dan pena kebijakan...semangat !!
0 komentar:
Posting Komentar