Oleh Seth Borenstein | Associated Press
Angin di Bumi cukup
menghasilkan energi bagi seluruh dunia, setidaknya secara teknis,
seperti yang ditemukan dalam dua penelitian terbaru.
Tetapi para
ilmuwan hanya melihat dari sisi fisika, bukan dari segi biaya. Para
ahli lainnya menyatakan bahwa akan sangat mahal untuk membangun sejumlah
turbin angin yang dibutuhkan dan mendirikan sebuah sistem yang mampu
menyalurkan energi yang dihasilkan kepada seluruh konsumen.
Penelitian
itu dilakukan oleh dua tim ilmuwan AS yang berbeda, yang juga
dipublikasikan di dua jurnal yang berlainan. Mereka menghitung,
teknologi turbin angin yang tersedia dapat menghasilkan ratusan triliun
watt energi. Itu merupakan 10 kali lipat energi yang dikonsumsi dunia
saat ini.
Energi angin tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca
seperti batu bara, minyak dan gas alam. Namun ada pertanyaan yang muncul
di awal penelitian: apakah keterbatasan fisik akan mencegah dunia
menggunakan energi angin?
Penelitian terbaru yang dilakukan
secara mandiri, menunjukkan keterbatasan energi angin tidak menjadi
suatu masalah. Uang lebih mungkin menjadi penyebabnya.
“Itu hanya
masalah ekonomi dan teknologi, bukan pertanyaan mendasar mengenai
sumber ketersediaan energinya,” kata Ken Caldeira, seorang ilmuwan cuaca
dari Carnegie Institution for Science. Dia juga merupakan salah satu
penulis dari penelitian yang ditampilkan dalam jurnal “Nature Climate
Change”.
Penelitian Caldeira menemukan, angin berpotensi
menghasilkan energi 20 kali lebih banyak dari yang dunia konsumsi
sekarang. Sementara saat ini, angin hanya menyumbang sebagian kecil
energi dunia. Jadi untuk mendapatkan energi yang sesuai dengan hasil
penelitan tersebut, pemanfaatan energi angin harus ditingkatkan drastis.
Jika
ada 100 turbin angin baru untuk setiap tempat, itu akan menyelesaikan
masalah energi, kata Mark Jacobson, profesor jurusan teknik sipil dan
lingkungan di Universitas Stanford.
Jacobson menulis dalam
penelitian yang berbeda, yang dipublikasikan di “Proceedings of the
National Academy of Sciences”. Penelitian tersebut menunjukkan angin
tidak menghasilkan energi sebesar seperti yang ditemukan dalam
penelitian Caldeira. Tapi Jacobson menyatakan energi angin tersebut
masih lebih besar dibandingkan jumlah energi yang dikonsumsi oleh dunia
saat ini sampai beberapa waktu ke depan.
Jacobson mengatakan
biaya pembangunan turbin angin dan subsidi terhadap bahan bakar fosil
membuat pemanfaatan energi angin tidak bisa dilakukan. Murahnya harga
gas alam, juga menjadi salah satu penghambat perkembangan energi angin,
tambahnya.
Henry Lee, profesor lingkungan dan energi Universitas
Harvard, yang pernah menjadi kepala energi negara bagian Massachusetts,
mengatakan ada beberapa permasalahan terkait ide pemanfaatan energi
angin bagi dunia. Yang pertama adalah biayanya yang mahal.
Lebih lanjut dia menambahkan, semua turbin angin yang diperlukan akan membutuhkan banyak lahan dan jaringan transmisi energi.
Jerry
Taylor, seorang pengamat energi dan lingkungan dari Cato Institute,
mengatakan bahwa lemahnya perspektif ekonomi dalam penelitian itu
membuat hasilnya “tidak relevan.”
Caldeira mengakui bahwa dunia harus berubah secara drastis untuk beralih ke energi angin.
“Untuk
memberikan energi dengan turbin angin kepada masyarakat, saya rasa Anda
membicarakan mengenai sepasang turbin untuk setiap 1,6 km persegi,”
kata Ken. “Itu bukan masalah yang kecil.”
Sumber : http://id.berita.yahoo.com/angin-dapat-mencukupi-kebutuhan-energi-dunia.html
0 komentar:
Posting Komentar