Pages

The memoriam before it...

Kata demi kata aku rangkai, setangkai demi setangkai aku ikat menjadi satu. Bunga putih kesayanganku telah berdebu akibat udara kotor menerjang kamar tidurku. Menjadi mahasiswi di salah satu perkuliahan asing, jauh dari saudara, jauh dari orang tua. Sebut saja aku Sylva, umurku akan beranjak menjadi 19 tahun 2 hari lagi. Yaa tepat di tanggal 9 Januari nanti. Keseharianku kuliah di kota ternama namun keluargaku tak seternama tempat perkuliahanku ini, kalau bukan atas dasar teman deket mama aku tak yakin aku bisa masuk dan bahkan duduk di kelas ini. Aku harus banyak berterimakasih terhadap beliau, beliau menyekolahkanku disini karena anak satu-satunya pun juga berkuliah disini, sebut saja dia Mr.X, karena aku pun juga tidak tau siapa namanya, jangankan namanya, melihat saja pun tidak.

2 hari menjelang hari ulang tahunku tiba, seperti biasa aku mengayuh sepeda-ku berjalan menelusuri kampung kecil tempat ku kos. Tak begitu jauh dr tempat perkuliahanku. Tiba-tiba hujan mengguyur negeri pelangi ini, negeri impian ku sejak kecil. Aku segera mengayuh lebih cepat untuk mencari tempat berteduh. Akhirnya pun aku sampai disebuah toko kecil.

*2 jam berlalu*
aku semakin panik untuk bergegas ke tempat kuliah ku, aku memutuskan untuk tetap mengayuh sepedaku, tak ku hiraukan hujan deras ini. Aku sampai di tempat kuliahku dengan keadaan basah kuyup. Aku masuk keruanganku dan aku melihat dosenku telah berada di dalam duduk diam, begitu pula temanku kulihat sedang sibuk menulis oret-oretan dalam sejumlah kertas. Baru ku sadari bahwa hari ini adalah pra-test ujian semester. Aku panik, dan langsung membuka pintu. Semua teman-temanku melihat terbelalak sambil melihat jam tangan. Dosenku kaget dan marah terhadapku. Untuk hari itu aku di suruh pulang oleh beliau, benar-benar hari menyebalkan.

*Keesokan harinya*
Dalam solatku aku bemohon
                "Ya allah, cerahkanlah hariku ini, lindungilah aku, permudahkanlah aku dalam melakukan aktivitasku, aku mohon jangan terjadi kejadian memalukan seperti semalam, amin"

Syukurlah, hari ini sangat cerah untuk ku lalui, tak ada masalah yang terjadi seperti semalam Allah mengabulkan doaku subuh tadi (hihi).

Namun....

Masalah memang tidak melanda padaku pagi dan siang ini, malamnya.. aku mendapati musibah, mobil mewah telah melanggar ku aku yang sedang berhenti di halte.

Pada mulanya, aku bermaksud untuk mencari pekerjaan sambilan malam itu, tepat pukul 10.00 malam, dimana pekerjaanku sebelumnya telah bangkrut sebulan yang lalu.
Aku terserempet sejauh 2meter.Aku tak sadarkan diri, orang-orang sekitar membawaku ke rumah sakit, begitu juga pengendara mobil mewah tadi. Hingga.. orang tuaku mengetahui hal itu, tak sedikit yang mereka lakukan. Hanya berdoa yang mereka bisa panjatkan kepadaku dalam setiap detik nafas oksigen bantuan ini, esok adalah hari ulang tahun ku, ku fikir esok adalah hari istimewa ku, aku berniat untuk merekam dalam catatan kecil penuh bersejarah ini, buku memoriam. Orang tuaku telah berjanji untuk memberiku ku sebingkis hadiah yang aku pun tidak tau apa hadiah itu,

Tengah malam aku pun siuman, aku sadarkan diri.
Aku terbangun, ku lihat sosok lelaki berkemeja tertidur sambil memegang erat tanganku. Gerak tanganku membangunkan nya. Aku sungguh tidak tau siapakah dia.
Dia langsung terbangun, mencium keningku dan meminta maaf padaku, dia berjanji akan membiayai semua pengobatanku. Dalam hati aku berkata

"Mengapa dia mencium keningku, sungguh damai hati ini.. aku ingin untuk tetap bersamanya.. namun mimpi.. aku tidak mengenalinya.. siapa diaa? siapa? siapa?"

Tiba-tiba pintu kamar terbuka,
tante Gracia.. yaa beliau yang membiayaiku kuliah. Beliau memeluk erat pria tadi, aku masih bingung.. mereka membicarakanku, namun aku tak mengerti. Sedikit gambaran wajah lelaki itu terpintas dalam otakku, otakku mulai bekerja keras untuk mengingat. Denyutan kepala membuat aku menjeritt.

Dan aku baru mengerti.. sosok pria berkemeja itu adalah anaknya tante Grace yang selama ini ku sebut Mr.X, oh tuhann dia yang telah menabrakku? Apa yang terjadii.... Aku telah banyak menyusahkan tante grace.. Laluu buat apa dia mencium keningku? Oh serasa malaikat datang kepadaku.. menyapa dengan ramah berbicara untuk meninggalkan sejenak hal nyata ini.

Oh tuhan maafkan akuu.. Dengan apa aku membalas semua ini.. Pengobatanku cukup mahal, tanpa fikir panjang, aku mencabut oksigen yang melekat di hidungku, aku merasa sesakk, yaa aku memutuskan untuk pergi saja, aku tidak mau menyusahkan tante grace. Walau ku tau anaknya telah bersalah, tetap saja.. Cukup disini akhir cerita hidupku. Selamat tinggal mama, papa, tante grace, mr.x.. thanks for everything.

Akhir cerita:
"Nakk, hadiah istimewa yang akan kami kasih terhadapmu adalah sosok pria itu, kami berniat untuk mengadakan tunangan, sebelumnya kami ketahui bahwa kau menyimpan rasa terhadapnya, walau kau lupa akan dia, setahun silam kamu mengalami amnesia sehingga kamu tdk mengetahui siapa dia, padahal dia adalah orang yang kau cinta selama ini, dia kekasihmu..." - Papa

Sumber : http://agispranes.blogspot.com/2012/02/memoriam-before-it.html

0 komentar:

Posting Komentar