Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa orang dalam keadaan tenang “uap air” yang dihembuskan berwarna putih bening; dalam keadaan sedih-duka, ada endapan putih; dalam keadaan marah, ada endapan ungu; dalam keadaan kesal-benci, ada endapan hijau muda.
Untuk mendapat hasil yang lebih nyata, ia mengambil “uap air” dalam keadaan marah, kemudian disuntik ke dalam tubuh tikus putih. Ternyata, beberapa menit kemudian, tikusnya mati. Ia berkesimpulan bahwa marah membuat system tubuh mengalami suatu perubahan yang drastis, menghasilkan sejenis toksin (racun yang cukup keras).
Ketika hewan dijagal, tubuhnya mengeluarkan toksin.
Setiap hewan memiliki naluri takut mati. Menjelang penjagalan, mental mereka berubah drastis, ada benci, takut dan sedih. Saat itu, tubuh mengeluarkan banyak toksin. Setelah mati, toksin terakumulasi dalam tubuhnya.
Bisa jadi, sejumlah kanker yang tak mudah terdeteksi juga berada dalam tubuhnya. Hal ini diperburuk lagi oleh proses pemeliharaannya yang dilakukan secara industrialis. Demi mencapai hasil yang cepat, diberikan suntikan hormon pertumbuhan dan obat antibiotik. Menurut statistik, separuh dari obat antibiotic di seluruh AS dipergunakan dalam industry peternakan. Tentu membuat orang yang mengkonsumsi daging demikian termakan juga zat antibiotic yang merugikan kesehatan.
Daging-daging terkontaminasi dan busuk ketika dalam kendaraan. Berarti yang kita konsumsi adalah makanan ampas, beracun dan obat-obatan. Semua ini mengganggu system dan metabolisme, tubuh pun menjadi rentan, tempat baik bagi perkembang-biakan berbagai penyakit modern seperti kardiovaskuler, kanker, rematik, keracunan makanan, obesitas dll.
Menurut laporan, orang Eskimo yang tinggal di Kutub Utara, dikarenakan habitat demikian membuat daging menjadi makanan utama mereka. Jarang makan sayuran dan buahan. Tidak hanya tumbuh dengan pesar tetapi juga mati muda.
Usia hidup mereka rata-rata 27,5 tahun. Lagipula banyak menderiota berbagai penyakit. Semua ini dikarenakan toksin dalam daging yang mereka konsumsi, telah menghancurkan sistem metabolisme tubuh.
Kita tahu bahwa daging cepat membusuk, ikan, udang dan makanan laut lain (seafood) setelah mati setengah jam mulai membusuk sehingga baunya sangat menyengat hidung.
Sedangkan pembusukan daging terjadi setelah satu jam. Sebuah badan berita nasional AS pernah memuat laporan daging yang dijual dipelbagai supermarket. Sekalipun daging jualan tersebut telah diperiksa secara ketat oleh FDA (sejenis badan pengawas makanan dan obat), daging-daging tersebut tetap masih mengandung sejumlah virus dan bakteri yang merugikan konsumen.
Di AS pernah terjadi kasus keracunan yang terjadi pada anak yang makan hamburger sapi. Jelaslah bahwa di Negara-negara maju dengan pengawasan yang demikian ketat saja tidak mampu menjamin hygienis daging.
Beberapa waktu lalu, di mass media Taiwan pernah melaporkan daging impor Australia terkontamisa racun; epidemic penyakit ayam dan itik serta polusi air dan udara yang menimbulkan keracunan massal. Lebih parah lagi, pebisnis yang tak bertanggung jawan hanya tahu mengeruk keuntungan, tak mau tahu dengan kesehatan orang yang memamkan daging yang dijual. Mereka sengaja membeli hewan mati (daging busuk) yang lebih murah harganya untuk kemudian diolah menjadi beraneka ragam makanan yang dipacking secara menarik.
Karena ketidak-tahuan, banyak orang memasukkan ‘makanan enak’ yang bermakna ‘racun’ ini ke dalam perut sendiri. Tanpa ia sadari, inilah cikal bakal penyakit kronis bagi dirinya di kemudian hari. Inilah sebabnya, alat-alat kedokteran tercanggih di Negara-negara maju pun tak mampu mengobati penyakit modern yang terus bertambah.
Sesungguhnya, ancaman makanan daging telah diakui oleh ahli-ahli kesehatan. Mereka berkata: pemakan daging cepat atau lambat harus membayar harga mahal atas kesehatannya. Bayangkan saja, tanpa diolah lanjut dengan berbagai bumbu dan warna, siapa yang mampu menelan daging dalam piring? Bisa muntah-muntah semuanya. Anda boleh melakukan uji-coba berikut. Letakkan daging yang dibeli dari supermarket (pasar) di atas piring meja makan.
Setelah 3-7 hari kemudian, lihatlah kembali apa yang terjadi pada daging tersebut? Sejak itu Anda akan menyetujui bahwa makanan nabati (vegetaris-organis) lebih bersih, bergizi dan menyehatkan.
Daging juga membuat tubuh lebih cepat letih, penyakit-penyakit akut dan cepat tua. Ada anggapan umum yang keliru bahwa mereka yang kerja banyak menguras tenaga harus banyak makan daging. Sesungguhnya pola makan demikian justru berlawanan dengan hokum alam. coba piker: gajah, sapi, kuda merupakan binatang yang ulet dan kuat. Namun mereka hanya makan tumbuhan. Para ahli sudah lama memberi tahu kita bahwa semua gizi makanan merupakan paduan dari zat hara dalam tanah, sinar matahari, udara, dan air. Justru fotosintesis (pembuatan gizi) hanya terjadi pada tetumbuhan tidak pada binatang. Orang yang pola makanannya vegetarian, langsung mendapatkan gizinya dari tetumbuhan. Sedangkan pemakan daging secara tidak langsung. Sebagian tahu bahwa daging sapo bergizi tinggi, padahal sapi makanannya rerumputan, bukan ransum daging. Demikian juga dengan rusa. Kesimpulannya, gizi yang dibutuhkan oleh kita, sumber utamanya dari tetumbuhan.
Menurut Encyclopedia Britanica, toksin dalam tubuh termasuk zat ekskresi dan asam nitrat yang terdapat dalam jaringan sel dan darah. Juga menyebutkan bahwa dalam daging terdapat 65% air tak bersih, jauh lebih bersih protein yang terdapat pada kacang-kacangan dan biji-bijian.
Sumber gizi di alam yang dapat langsung diperoleh manusia adalah melalui makanan palawija dan gandum, sayuran dan buahan. Makanan alamiah ini dapat menyediakan gizi yang dibutuhkan oleh tubuh seperti vitamin, mineral, karbohidrat, protein dan lemak, dll. Dengan pola makanan vegetarian dapat meminimalkan kolesterol dan asam lemak jenuh. Tanpa makanan daging, apakah cukup protein bagi tubuh? Banyak orang meragukan dan memperdebatkannya. Menurut laporan berbagai lembaga riset nasional AS: protein yang terdapat dalam sayuran dan buahan segar, kualitasnya jauh lebi baik daripada protein yang terdapat dalam telur, daging, dan susu.
Ahli jantung terkenal dari Canada, William Castell, M.D., juga menunjukkan: pola makanan vegetarian merupakan menu makan yang berkualitas tinggi. Diantara mereka jarang yang menderita penyakit jantung, dan presentase yang sangat kecil terkena kanker disbanding dengan pola makanan berdaging. Usia hidup vegetarian lebih panjang rata-rata 6 tahun daripada pemakan daging. Hasil riset juga menunjukkan vegetarian: sistem pencernaan baik, pembuangan lancer, tidak nyenyak, stamina tinggi, jarang sakit, lebih ceria, ada perbaikan kesehatan.
Banyak tokoh besar dunia: ilmuwan, sastrawan, seniman, filsuf, dll; menganut pola hidup bervegetarian seperti: Isaac Newton, Leornardo da Vinci, Gandhi, Sakyamuni, Shakespeare, Losho, Einstein, Plato, Socrates dll. Mantan presiden Bill Clinton tidak lagi makan Burger sapi melainkan Veggie Soy Burgers produk Sun Foods Co. Pada bulan Mei, Clinton beseta staff Gedung Putih menghabiskan Burger Vegetarian sebanyak 1.920 porsi.
Menurut sebuah laoran Toronto Vegetarian Association: kini orang AS yang mengaku bervegetarian sebanyak 7%. Angka ini jauh lebih besar daripada statistic tahun 1978 yang hanya 1,3% dan 3,7% pada tahun 1984. Resiko terkena kanker berkurang 40%, kolesterol dalam darah turun 20%, vegetarian memiliki usi hidup 6 tahun lebih panjang daripada pemakan daging.
Menurut Pusat Statistik Nasional Canada: tanah yang dibutuhkan untuk produksi makanan bagi seorang dwasa pemakan daging rata-rata luasnya 4 kali lapangan sepak bola. Tetapi untuk vegetarian hanya membutuhkan tanah 0.5 kali lapangan sepak bola.
Pola makan vegetarian yang seimbang, sangat bermanfaat bagi kesehatan.
Trendy hidup vegetarian sekarang berkembang amat pesat di Eropa dan AS. Semakin mudah memperoleh makanan organis dan vegetarian di berbagai agen penjualan maupun supermarket. Banuak organisasi mengkhususkan diri dalam kampanye budaya hidup bervegetarian dan memberikan penyuluhan gratis. Beberapa kota lainnya menyelenggarakan pameran dan demo masakan vegetarian.
Ada beebrapa sekolah dasar juga menyediakan menu vegetarian bagi siswanya. Arus budaya vegetarian ini akan semakin berkembang lagi seiring dengan tuntutan kualitas kehidupan yang lebih tinggi. Bila Anda termasuk orang yang sangat memperhatikan kesehatan diri, berkeinginan kuat untuk merubah pola makanan salah kaprah yang sudah lama membudaya, ataupun Anda termasuk orang yang mendambakan kehidupan yang seimbang antara lingkungan alam, makanan dan kesehatan. Tentu pola hidup yang harmonis ini akan meningkatkan kebahagiaan jasmaniah dan rohaniah bagi Anda, kualitas hidup semakin tinggi dan pemikiran semakin jernih. Berikut ini ada beberapa saran, semoga bermanfaat bagi Anda.
1) Berusaha memilih makanan alamiah: hindari makanan olahan (buatan), dalam proses penggilingan padi-padian, bagian arid an tunas akan terkikis, sehingga protein, lemak dan mineral didalamnya pun terbuang dalam jumlah yang banyak. Itulah sebabnya untuk memperoleh gizi yang seimbang, kita perlu berusaha memilih makanan alamiah tanpa olahan seperti:
1. Padi-padian (beras yang belum diputihkan, millet, tepung terigu, buckwheat, oats, wheat, jagung, oatmeal, ketan hitam, ketan merah dll)
2. Biji-bijian: kacang merah, kacang hijau, kacang haricot, kacang hitam, kacang kedelai dll.
3. Kacang mente, kacang tanah, kacang pinus, wijen, walnut, almond, biji sunflower, dll.
4. Sayur-sayuran dan buah-buahan musiman yang bukan dikembangkan secara teknologis: umbi-umbian, buahan, dedaunan, akaran.
5. Rumput laut: laver, kelp dll. Bila tidak pilih-pilih makanan dan ingin menjaga keseimbangan gizi, maka pola makanan vegetarian adalah pilihan yang paling tepat.
2) Biasakan diri mencicipi makanan dengan rasa yang normal, hindari bumbu/rasa yang berlebihan: kebanyakan minyak, garam, zat stimulasi, bumbu penyedap kimiawi. Bila terlalu banyak membumbui makanan, rasa aslinya akan hilang. Lagipula dalam waktu yang berkepanjangan akan mengurangi kinerja tubuh. Sesungguhnya, makanan akan terasa lezat dan nikmat setelah dikunyah dan ditelan perlahan-lahan.
3) Makan dengan urutan tepat: Kebiasaan makan orang Chinese adalah setelah makan nasi baru minum sup; yang aneh lagi habis makan langsung makan buah. Ini adalah urutan makan yang tidak menyehatkan tubuh. Karena air yang terlalu banyak dapat mengencerkan enzim pencernaan, lama-kelamaan mengganggu sistem pencernaan, dapat terkena penyakit tukak lambung bahkan kanker. Lalu bagaimana urutan makan yang tepat? Penulis pernah menghadiri seminar “Kesehatan dalam Keluarga bagi orang modern” yang diadakan oleh Dinas Pencegahan Kanker AS, para ahli menyarankan urutan makan sebagai berikut: sup, sayuran segar, sayuran masak, padi-padian. Orang barat dengan menu salad segar juga memenuhi pola makan hidup sehat. Kandungan gizi dalam sayuran segar tidak rusak oleh masak-memasak, lagipula mengandung banyak serat yang sangat mudah dicerna dan diserap tubuh manusia. Cuma harus hati-hati jangan sampai kebanyakan saladnya agar tidak kelebihan kalori.
Kebanyakan orang makan buahan setelah makan nasi, padahal buahan mudah dicerna, lalu bercampur dengan nasi/makanan yang tak mudah dicerna akan menstimulasi pengeluaran asal lambung. Hal ini menjadi beban berat bagi lambung, sehingga gizi buahan tidak dapat diserap secara optimal. Inilah yang dikemudian hari menyebabkan sakit maag. Jadi buahan selain dimakan pada sarapan, waktu yang tepat adalah pertengahan diantara dua kali makan. Lalu konsumsu buahan dalam waktu yang bersamaan sebaiknya jenis 2-3 macam buahan. Jangan makan buahan yang manis bersamaan dengan yang asin, tetapo boleh bersamaan dengan buahan yang berasa netral (ringan). Sedangkan buahan semangka (melon, papaya, dll) tidak mampu bertahan lama dalam lambung, karena suhu tinggi akan mempercepat pembusukan. Jadi buahan semangka harus makan tersendiri. Kesimpulannya, tubuh adalah hasil dari apa yang Anda makan.
Pola makan yang tak tepat dapat memicu berbagai penyakit kronis. Sebaliknya, pola makan yang tepat, ditambah dengan olahraga teratur, tidur cukup dan mental ceria akan membyat seseorang hidup sehat dan panjang usia. Orang bijak seperti Anda tentu akan konsumsi makanan langsung dari alam (nabati). Membangun tubuh dan jiwa yang harmonis dan sehat. Bila Anda dapat mengikuti saran di atas, dan tidak pilih-pilih makan, tidak makan berlebihan, sedikit jumlah tapi banyak kali makan, menjaga kesehatan mental, memupuk rasa syukur, tentu dapat menikmati kelezatan makanan dan kebahagiaan hidup. Sungguh ini adalah berkah dan suka cita bagi seluruh keluarga
0 komentar:
Posting Komentar