Gaji
anggota DPR Indonesia rupanya yang tertinggi ke empat sejagat dibanding dengan
negara-negara maju lainnya. Namun, gaji dan fasilitas mewah yang setinggi
langit ini tidak sebanding dengan kinerja dan hasil yang telah dilakukan para
polisi DPR selama duduk di kursi parlemen.
Benar saja, Program Legislasi Nasional (Prolegnas) yang menjadi target DPR
setiap tahunnya tidak pernah terpenuhi. Pada tahun 2012 misalnya, DPR
menargetkan 69 Undang-Undang (UU) yang rampung dalam satu tahun. Pada
kenyataannya, hanya sebanyak 30 UU yang mampu disahkan oleh lembaga legislatif
itu.
Kinerja DPR dengan gaji selangit semakin dipertanyakan, ketika banyak para
anggota dewan tertangkap kamera sedang asik bermain video game atau tertidur
pulas saat menghadiri rapat paripurna di DPR. Belum lagi dengan para anggota
dewan yang diketahui sering mangkir dan bolos dalam rapat-rapat di DPR.
Yang lebih memalukan lagi, para politisi penghuni Senayan itu juga tidak
sedikit terlibat kasus korupsi dan harus mendekam di penjara karena terbukti
melakukan praktik korupsi atau menerima suap. Belum lagi, kasus skandal video
porno yang dulu sempat mencuat melibatkan anggota DPR dan asisten pribadinya
atau antara anggota DPR dengan pengusaha.
Kasus-kasus di atas cermin dari kinerja anggota DPR selama ini yang terekspos
di publik. Dengan gaji hampir Rp 1 miliar setiap tahunnya masuk ke kantong para
legislator tersebut, masih layakkah mereka bertindak dan berkelakuan seperti
demikian?
Koordinator Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (FORMAPPI) Sebastian
Salang merasa kaget dengan hasil rilis terbaru yang menyatakan bahwa gaji
anggota DPR Indonesia yang terbesar ke empat sejagat. Menurut dia, gaji anggota
DPR yang didapat selama ini tidak sebanding dengan hasil kinerja para politisi
itu.
"Sebetulnya dengan memang dilihat kondisi masyarakat kita, memang dengan
gaji yang demikian besar banyak fasilitas lain memang sudah tergolong besar,
tetapi ternyata kan tidak sebanding dengan kinerja mereka," jelas
Sebastian kepada merdeka.com, Jumat (27/7).
Dia menuturkan, kinerja DPR selama ini tidak sepadan dengan uang yang didapat
setiap bulan. Bahkan dia menyebut kinerja DPR sangat tidak menggembirakan.
"Kalau kita lihat hasil kerja DPR sebetulnya tidak menggembirakan, dalam
banyak hal sebetulnya dinilai masih sangat kurang," ujarnya.
Karena itu, sebagai lembaga pemantau parlemen, dia meminta agar gaji dan
tunjangan yang besar saat ini didapat oleh anggota DPR segera dievaluasi.
Tujuannya, agar para legislator tersebut dapat memaksimalkan kinerjanya.
"Karena itu apa yang mereka dapatkan, baik fasilitas, tunjangan, gaji
sangat besar, luar biasa besarnya, harusnya dipotong jika tidak sesuai dengan
kinerja saat ini," tegas dia.(merdeka/27/7/13)
Gaji
anggota DPR Indonesia rupanya yang tertinggi ke empat sejagat dibanding dengan
negara-negara maju lainnya. Namun, gaji dan fasilitas mewah yang setinggi
langit ini tidak sebanding dengan kinerja dan hasil yang telah dilakukan para
polisi DPR selama duduk di kursi parlemen.
Benar saja, Program Legislasi Nasional (Prolegnas) yang menjadi target DPR setiap tahunnya tidak pernah terpenuhi. Pada tahun 2012 misalnya, DPR menargetkan 69 Undang-Undang (UU) yang rampung dalam satu tahun. Pada kenyataannya, hanya sebanyak 30 UU yang mampu disahkan oleh lembaga legislatif itu.
Kinerja DPR dengan gaji selangit semakin dipertanyakan, ketika banyak para anggota dewan tertangkap kamera sedang asik bermain video game atau tertidur pulas saat menghadiri rapat paripurna di DPR. Belum lagi dengan para anggota dewan yang diketahui sering mangkir dan bolos dalam rapat-rapat di DPR.
Yang lebih memalukan lagi, para politisi penghuni Senayan itu juga tidak sedikit terlibat kasus korupsi dan harus mendekam di penjara karena terbukti melakukan praktik korupsi atau menerima suap. Belum lagi, kasus skandal video porno yang dulu sempat mencuat melibatkan anggota DPR dan asisten pribadinya atau antara anggota DPR dengan pengusaha.
Kasus-kasus di atas cermin dari kinerja anggota DPR selama ini yang terekspos di publik. Dengan gaji hampir Rp 1 miliar setiap tahunnya masuk ke kantong para legislator tersebut, masih layakkah mereka bertindak dan berkelakuan seperti demikian?
Koordinator Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (FORMAPPI) Sebastian Salang merasa kaget dengan hasil rilis terbaru yang menyatakan bahwa gaji anggota DPR Indonesia yang terbesar ke empat sejagat. Menurut dia, gaji anggota DPR yang didapat selama ini tidak sebanding dengan hasil kinerja para politisi itu.
"Sebetulnya dengan memang dilihat kondisi masyarakat kita, memang dengan gaji yang demikian besar banyak fasilitas lain memang sudah tergolong besar, tetapi ternyata kan tidak sebanding dengan kinerja mereka," jelas Sebastian kepada merdeka.com, Jumat (27/7).
Dia menuturkan, kinerja DPR selama ini tidak sepadan dengan uang yang didapat setiap bulan. Bahkan dia menyebut kinerja DPR sangat tidak menggembirakan. "Kalau kita lihat hasil kerja DPR sebetulnya tidak menggembirakan, dalam banyak hal sebetulnya dinilai masih sangat kurang," ujarnya.
Karena itu, sebagai lembaga pemantau parlemen, dia meminta agar gaji dan tunjangan yang besar saat ini didapat oleh anggota DPR segera dievaluasi. Tujuannya, agar para legislator tersebut dapat memaksimalkan kinerjanya.
"Karena itu apa yang mereka dapatkan, baik fasilitas, tunjangan, gaji sangat besar, luar biasa besarnya, harusnya dipotong jika tidak sesuai dengan kinerja saat ini," tegas dia.(merdeka/27/7/13)
0 komentar:
Posting Komentar